Ada dua jenis instrumen senar tradisional di Korea. Satu jenis instrumen
senar adalah yang menghasilkan bunyi dengan memetik senar, termasuk
Geomungo atau Gayageum. Sementara satu jenis lainnya adalah yang
menghasilkan bunyi dengan menggesek senar dengan busur seperti Haegeum
atau Ajaeng. Bunyi instrumen yang dihasilkan dengan memetik senar
biasanya bersifat jelas, sedangkan bunyi instrumen yang dihasilkan
dengan menggesek senar menyentuh hati pendengar. Terutama Ajaeng bernada
rendah, sehingga dapat bergema dalam hati pendengar.
Yun Yun-seok terkenal sebagai seorang pemain Ajaeng. Dia lahir di Iksan,
provinsi Jeolla Utara pada tahun 1939. Berkat ayahnya yang merupakan
seorang pemain Gayageum, Yun Yun-seok bisa belajar bermain Gayageum
sejak usia 11 tahun. Dia juga belajar Pansori dari penyanyi master Lee
Chang-seon yang tinggal sedesa. Ketika usia 16 tahun, Yun Yun-seok
menjadi seorang musisi klasik profesional dengan memasuki Rombongan
Gukgeuk Wanita Im Chun-Aeng dan sempat memainkan Janggu, Gayageum dan
Ajaeng. Pada tahun 1960, Yun Yun-seok, bertemu dengan seorang musisi
master Han Il-Seop, pencipta Sanjo Ajaeng dan mulai mempelajari jenre
musik yang diciptakan oleh Han itu. Kemudian pada 1980, Yun akhirnya
mengembangkan sebagian Sanjo Ajaeng yang menampilkan melodinya. Dengan
Sanjo Ajaeng tersebut, Yun Yun-seok sempat meraih penghargaan tertinggi
di kontes seperti Kompetisi Jeonju Daesaseup dan Festival Budaya Silla.
Begitulah melodi dan namanya mendapat publisitas. Terlebih lagi, dia
membuat Ajaeng logam yang memiliki delapan senar dari logam dan
dimainkan dengan memetik senar logam dengan jari pemainnya. Karena bunyi
yang murni, instrumen logam itu sering digunakan untuk musik yang
mengiringi pertunjukan tari tradisional atau untuk Changgeuk, opera
tradisional Korea.
Yun Yun-seok biasanya memainkan Ajaeng dalam keadaan senar lebih ketat
dibandingkan dengan pemain Ajaeng lainnya. Karena, dia harus memusatkan
semua kekuatannya pada tangan kirinya yang menekan senar Ajaeng, maka
nadanya terasa lebih berat dan dalam. Pemain master ini juga dikenal
sebagai guru yang berhati baik dan setia, karena dia mendedikasikan
dirinya ketika melatih pelajar muda. Sikap yang tulus tampaknya
mencerminkan pengabdiannya pada musik. Kehidupan profesional Yun
Yun-seok sebagai pemain Ajaeng berakhir dengan sebuah konser yang
menampilkan musisi Korea ternama pada tahun 2001. Kesehatannya memburuk
dan akhirnya dia meninggal dunia pada tahun 2006. Melodi aslinya telah
diturunkan kepada generasi mendatang termasuk putranya, Yun Seo-Gyeong.
Saat ini, Yun Seo-Gyeong bergiat sebagai anggota dari rombongan musik
rakyat di Pusat Gugak Nasional dan berupaya untuk memperluaskan musik
ayahnya ke dunia.
http://world.kbs.co.kr/indonesian/program/program_tmusic_detail.htm?No=40424
Tidak ada komentar:
Posting Komentar