Selasa, 01 Mei 2012

instrumen korea

Ada dua jenis instrumen senar tradisional di Korea. Satu jenis instrumen senar adalah yang menghasilkan bunyi dengan memetik senar, termasuk Geomungo atau Gayageum. Sementara satu jenis lainnya adalah yang menghasilkan bunyi dengan menggesek senar dengan busur seperti Haegeum atau Ajaeng. Bunyi instrumen yang dihasilkan dengan memetik senar biasanya bersifat jelas, sedangkan bunyi instrumen yang dihasilkan dengan menggesek senar menyentuh hati pendengar. Terutama Ajaeng bernada rendah, sehingga dapat bergema dalam hati pendengar.
Yun Yun-seok terkenal sebagai seorang pemain Ajaeng. Dia lahir di Iksan, provinsi Jeolla Utara pada tahun 1939. Berkat ayahnya yang merupakan seorang pemain Gayageum, Yun Yun-seok bisa belajar bermain Gayageum sejak usia 11 tahun. Dia juga belajar Pansori dari penyanyi master Lee Chang-seon yang tinggal sedesa. Ketika usia 16 tahun, Yun Yun-seok menjadi seorang musisi klasik profesional dengan memasuki Rombongan Gukgeuk Wanita Im Chun-Aeng dan sempat memainkan Janggu, Gayageum dan Ajaeng. Pada tahun 1960, Yun Yun-seok, bertemu dengan seorang musisi master Han Il-Seop, pencipta Sanjo Ajaeng dan mulai mempelajari jenre musik yang diciptakan oleh Han itu. Kemudian pada 1980, Yun akhirnya mengembangkan sebagian Sanjo Ajaeng yang menampilkan melodinya. Dengan Sanjo Ajaeng tersebut, Yun Yun-seok sempat meraih penghargaan tertinggi di kontes seperti Kompetisi Jeonju Daesaseup dan Festival Budaya Silla. Begitulah melodi dan namanya mendapat publisitas. Terlebih lagi, dia membuat Ajaeng logam yang memiliki delapan senar dari logam dan dimainkan dengan memetik senar logam dengan jari pemainnya. Karena bunyi yang murni, instrumen logam itu sering digunakan untuk musik yang mengiringi pertunjukan tari tradisional atau untuk Changgeuk, opera tradisional Korea.
Yun Yun-seok biasanya memainkan Ajaeng dalam keadaan senar lebih ketat dibandingkan dengan pemain Ajaeng lainnya. Karena, dia harus memusatkan semua kekuatannya pada tangan kirinya yang menekan senar Ajaeng, maka nadanya terasa lebih berat dan dalam. Pemain master ini juga dikenal sebagai guru yang berhati baik dan setia, karena dia mendedikasikan dirinya ketika melatih pelajar muda. Sikap yang tulus tampaknya mencerminkan pengabdiannya pada musik. Kehidupan profesional Yun Yun-seok sebagai pemain Ajaeng berakhir dengan sebuah konser yang menampilkan musisi Korea ternama pada tahun 2001. Kesehatannya memburuk dan akhirnya dia meninggal dunia pada tahun 2006. Melodi aslinya telah diturunkan kepada generasi mendatang termasuk putranya, Yun Seo-Gyeong. Saat ini, Yun Seo-Gyeong bergiat sebagai anggota dari rombongan musik rakyat di Pusat Gugak Nasional dan berupaya untuk memperluaskan musik ayahnya ke dunia.

http://world.kbs.co.kr/indonesian/program/program_tmusic_detail.htm?No=40424

Tidak ada komentar:

Posting Komentar